Translate

Friday, 21 November 2014

Step by Step Pembuatan Tahu



Step by step Proses Membuat Tahu Sendiri

Jika anda ingin membuat tahu sendiri, maka melalui artikel ini anda akan mendapatkan sebuah pedoman yang  cukup.  belajar untuk membuat tahu sendiri di rumah bisa menjadi hal yang menyenangkan.


Melalui artikel ini anda akan diajak untuk mengetahui apa saja peralatan yang digunakan untuk membuat tahubagaimana cara memilih bahan bakuapa saja persiapan yang diperlukan, bagaimana tahapan dalam membuat tahu, hingga cara penyimpanan tahu yang benar agar dapat bertahan cukup lama (tidak bau atau rusak) meski tidak menggunakan pengawet formalin.

Sebenarnya proses pembuatan tahu tidaklah sesulit yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Memang pada waktu pertama kali membuatnya terasa cukup sulit, namun jika kita tekun dan telaten maka kita bias menghasilkan tahu yang  kualitasnya tidak kalah  dengan yang dijual di pasaran. Memang akan lebih merepotkan, namun akan ada kepuasan tersendiri  jika kita bisa membuatnya sendiri

"Kunci utama dalam pembuatan tahu adalah pada bagaimana cara melarutkan kandungan protein yang ada di dalam kedelai lalu proses memadatkan kembali hingga menjadi bentuk tahu yang siap untuk diolah dan dikonsumsi."

    Tahapan dalam proses membuat tahu sendiri :



Sebagai penuntun bagi anda yang pemula maka tutorial ini akan dibagi menjadi beberapa artikel agar idak terlalu panjang dan bisa lebih sistematis. Berikut ini beberapa tahapan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu:

1.       Pemilihan Bahan Baku



Bahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat tahu adalah kedelai, biang tahu (bubuk batu tahu, atau sulfat kapur), asam cuka, dan air kelapa. Selain bahan-bahan tersebut kadang-kadang juga diperlukan bahan tambahan atau pengganti yaitu manyon atau sisa hasil pengendapan sari tahu yang didiamkan selama 1 hari. Air dari sisa sari tahu ini bisa digunakan untuk mengganti bahan penggumpal
atau biang tahu.
Bahan yang hendak digunakan sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus.

2.        Peralatan yang dibutuhkan
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu    adalah sebagai berikut:


  • Bak atau drum untuk merendam kedelai
  • Drum untuk memasak
  • Mesin penggiling tahu
  • Tungku bakar
  • Kain Saringan tahu
  • Cetakan tahu
  • Ember plastik besar
  • Rak bambu
  • Air bersih


Untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai masing-masing peralatan ini dan kegunaannya silahkan membacanya di artikel "Peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat tahu?
3.       Proses pembuatan tahu

Pada bagian ini kita akan mulai mempraktekan cara membuat tahu dengan beberapa tahapan yang dapat anda ikuti dengan mudah. Proses pembuatan tahu ini merupakan proses yang umumnya dilakukan oleh para pengerajin atau pembuat tahu, karenanya anda bisa memodifikasi sendiri caranya
asalkan tidak mengubah alur dan kunci utamanya.
  
 Pertama, cuci kedelai dengan air bersih untuk memisahkannya dari  kotoran atau batu yang seharusnya tidak ikut dalam proses berikutnya. Proses ini bisa anda lakukan dengan merendam kedelai   terlebih dahulu, kemudian membilasnya beberapa kali sampai anda   yakin kotoran dan batu kerikil sudah tidak ada lagi.
Setelah melalui proses pencucian, maka kedelai harus direndam dalam  air bersih selama kurang lebih 3-4 jam. Perhatikan air yang   digunakan untuk perendaman ini haruslah air bersih agar cita rasa    tahu nantinya bisa terjaga.

Setelah direndam selama 3-4 jam, maka kedelai bisa dibilas dengan   air bersih berkali-kali hingga benar-benar bersih. Jika proses   pembilasan ini tidak sampai bersih maka bisa berakibat tahu yang    dihasilkan akan sedikit terasa asam. Setelah anda cukup dengan    proses pembilasan tersebut, tiriskan kedelai untuk masuk dalam    proses berikutnya.

Proses selanjutnya adalah penggilingan kedelai dengan mesin   penggiling hingga halus. Mesin penggiling sebenarnya bisa digantikan    dengan blender atau food processor jika anda tidak ingin membeli    mesin penggiling secara khusus. Pada waktu proses penggilingan ini    kedelai dicampur dengan air secukupnya.
Sekedar untuk memberikan gambaran mengenai proses penggilingan ini.    Biasanya para pembuat tahu akan membuat keran air tepat diatas    tempat masuknya kedelai ke dalam mesin penggilingan. Keran ini akan    dibuka secara perlahan-lahan dan air akan mengucur mengikuti kedelai    yang digiling. Ada baiknya jika air yang digunakan adalah air    hangat, karena hal ini bisa membantu mengurangi bau khas kedelai.

Kedelai yang sudah digiling halus selanjutnya direbus hingga    matang selama kurang lebih 20-30 menit hingga air mendidih. Selama    proses perebusan sesekali aduk adonan tahu tersebut. Biasanya para    pembuat tahu yang membuat secaa masal akan menggunakan drum bekas    oli yang berukuran 200 liter (sudah dibersihkan terlebih dahulu) dan    menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.

Setelah melalui proses perebusan tersebut, maka akan terbentuk    seperti bubur kedelai cair. Langkah berikutnya adalah mengambil    sari tahu dari bubur kedelai tersebut. Caranya adalah, bubur    kedelai tersebut dipindahkan ke wadah lain yang sudah dilapisi    dengan menggunakan kain saringan tahu. Selanjutnya, bungkus bubur    tersebut dengan kain saringan tersebut, dan diberi pemberat    menggunakan batu atau balok kayu.
 
Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan sari tahu dan yang tersisa    dalam kain saringan adalah ampas tahu, yang bisa dibuat menjadi    tempe oncom atau tempe gembus.

Sari tahu yang didapatkan dari proses penyaringan sebelumnya    kemudian diendapkan ke dalam wadah yang lain (bisa berupa bak    semen bundar atau drum). Pada proses ini akan ditambahkan manyon    agar sari tahu yang mengendap bisa menjadi keras dan menjadi tahu.    Proses pengendapan ini berlangsung kurang lebih selama 30 menit.    Sebelum diendapkan pastikan untuk mengaduk adonan tersebut hingga    merata.

Perbandingan penggunaan manyon adalah sebagai berikut : untuk 7 kg  kedelai biasanya digunakan 50 liter manyon, 3 ml cuka per liter sari    tahu, dan 1 gram batu tahu per liter sari tahu Para pembuat tahu    juga bisa menggunakan asam cuka dan batu tahu sebagai tambahan manyon.
 
Setelah didapatkan endapan sari tahu, pisahkan air dari endapan    tersebut. Sebagian air endapan bisa disimpan untuk pengendapan pada     keesokan harinya. Air inilah yang disebut dengan manyon. Cara     memisahkannya bisa menggunakan saringan atau ayakan, dimana air     yang meresap ke dalam saringan dipisahkan ke tempat lain menggunakan     gayung.

 
Endapan yang tersisa inilah yang akan digunakan untuk proses     pembuatan tahu berikutnya, yaitu pencetakan tahu. Endapan ini bias     dicetak menggunakan wadah kotak yang sebelumnya dilapisi terlebih     dahulu dengan kain saringan. Tuangkan endapan tahu tersebut dan     ratakan ketinggiannya.

Bungkus seluruh permukaan endapan tahu dengan kain saringan     tersebut, kemudian diatasnya tambahkan pemberat untuk membantu     memadatkan endapan tahu tersebut menjadi tahu yang padat. Setelah     itu diamkan selama 15 menit.

Setelah tahu tercetak dengan baik dan padat, buka kain saringan dan pindahkan ke wadah lainnya, tujuannya adalah untuk meniriskan tahu     tersebut dari kadar air yang keluar pada proses pencetakan tahu     sebelumnya. Tunggu 5 menit kemudian, tahu siap untuk    dipotong-potong sesuai keinginan anda.

 Tahu yang dihasilkan adalah tahu putih. Jika anda menginginkan     tahu kuning, maka cukup tambahkan satu proses lagi, yaitu     perendaman tahu dalam air kunyit. Tahu kuning ini biasanya memang     terasa lebih gurih pada saat di goreng, selain itu perendaman tahu     dalam air kunyit juga bisa berfungsi untuk mengawetkan tahu. Tahu     kuning ini lebih sehat dibandingkan tahu yang diawetkan dengan     formalin atau pewarna buatan.
  
Proses pembuatan tahu ini umumnya hanya membutuhkan waktu selama 1     jam mulai dari proses penggilingan kedelai hingga jadi dan siap     untuk dipotong-potong. Namun jika anda masih pemula, mungkin     prosesnya bisa memakan waktu yang lebih lama.

      Cara penyimpanan tahu

Setelah selesai dengan proses produksi tahu, maka ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan, yaitu penyimpanan tahu yang benar. Cara menyimpan tahu yang benar bisa membuat tahu bertahan lebih optimal. Ada kalanya jika kita memproduksi tahu untuk dijual, maka ada kemungkinan tahu
tersebut tidak laku dijual dalam sehari.
   
Sebenarnya ada cara yang cukup sederhana untuk mempertahankan     keawetan dan kesegaran tahu sehingga bisa bertahan lebih lama, yaitu     dengan cara merendam tahu ke dalam air bersih. Dengan cara yang     sederhana ini tahu bisa lebih awet dan layak dikonsumsi sampai 3  hari.

Selain dengan cara sederhana tersebut ada satu cara lagi yang sudah     disebutkan pada proses sebelumnya, yaitu dengan cara direndam ke     dalam larutan kunyit. Namun dengan cara perendaman dengan kunyit     akan dihasilkan tahu kuning. Kunyit yang dibutuhkan adalah sebanyak     1-2 jari per liter air. Kunyit ini diparut lebih dahulu dan dicampur     dengan air, kemudian disaring. Air hasil saringan inilah yang     nantinya digunakan untuk merendam tahu.

Cara lainnya adalah dengan menggoreng tahu tersebut, dengan cara     ini tahu bisa bertahan lebih lama dibanding dalam kondisi mentah.     Selain dengan menggoreng tahu tersebut, tahu bisa juga lebih awet     jika disimpan di dalam lemari es, namun sebelumnya direbus dahulu        dengan air mendidih dan didiamkan selama 10 menit. Setelah tahu     dingin, dibungkus dengan plastik secara rapat dan disimpan di dalam     lemari es. Dengan cara ini tahu bisa bertahan selama 7 hari dan     masih layak untuk dikonsumsi.