Step by step Proses Membuat Tahu
Sendiri
Jika anda ingin membuat tahu sendiri, maka melalui artikel ini anda akan mendapatkan sebuah pedoman yang cukup. belajar untuk membuat tahu sendiri di rumah bisa menjadi hal yang menyenangkan.
Melalui artikel ini anda akan
diajak untuk mengetahui apa saja peralatan yang digunakan untuk membuat tahubagaimana
cara memilih bahan bakuapa saja persiapan yang diperlukan, bagaimana tahapan
dalam membuat tahu, hingga cara penyimpanan tahu yang benar agar dapat bertahan
cukup lama (tidak bau atau rusak) meski
tidak menggunakan pengawet formalin.
Sebenarnya proses pembuatan tahu
tidaklah sesulit yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Memang pada waktu
pertama kali membuatnya terasa cukup sulit, namun jika kita tekun dan telaten
maka kita bias menghasilkan tahu yang
kualitasnya tidak kalah dengan
yang dijual di pasaran. Memang akan lebih merepotkan, namun
akan ada kepuasan tersendiri jika kita
bisa membuatnya sendiri
"Kunci utama dalam pembuatan tahu
adalah pada bagaimana cara melarutkan kandungan protein yang ada di dalam kedelai
lalu proses memadatkan kembali hingga menjadi bentuk tahu yang siap untuk
diolah dan dikonsumsi."
Tahapan dalam proses membuat tahu sendiri :
Sebagai penuntun bagi anda yang
pemula maka tutorial ini akan dibagi menjadi beberapa artikel agar idak terlalu
panjang dan bisa lebih sistematis. Berikut ini beberapa tahapan yang dibutuhkan
dalam proses pembuatan tahu:
1. Pemilihan
Bahan Baku
Bahan-bahan utama yang diperlukan
untuk membuat tahu adalah kedelai, biang tahu (bubuk batu tahu, atau sulfat
kapur), asam cuka, dan air kelapa. Selain bahan-bahan tersebut kadang-kadang juga
diperlukan bahan tambahan atau pengganti yaitu manyon atau sisa hasil
pengendapan sari tahu yang didiamkan selama 1 hari. Air dari sisa sari tahu ini
bisa digunakan untuk mengganti bahan penggumpal
atau biang tahu.
Bahan yang hendak digunakan
sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus.
2. Peralatan yang dibutuhkan
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam
proses pembuatan tahu adalah sebagai
berikut:
- Bak atau drum untuk merendam kedelai
- Drum untuk memasak
- Mesin penggiling tahu
- Tungku bakar
- Kain Saringan tahu
- Cetakan tahu
- Ember plastik besar
- Rak bambu
- Air bersih
Untuk mendapatkan penjelasan
lengkap mengenai masing-masing peralatan ini dan kegunaannya silahkan
membacanya di artikel "Peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat
tahu?
3. Proses
pembuatan tahu
Pada bagian ini kita akan mulai
mempraktekan cara membuat tahu dengan beberapa tahapan yang dapat anda ikuti
dengan mudah. Proses pembuatan tahu ini merupakan proses yang umumnya dilakukan
oleh para pengerajin atau pembuat tahu, karenanya anda bisa memodifikasi
sendiri caranya
asalkan tidak mengubah alur dan
kunci utamanya.
Pertama, cuci kedelai dengan air bersih untuk
memisahkannya dari kotoran atau batu
yang seharusnya tidak ikut dalam proses berikutnya. Proses ini bisa anda
lakukan dengan merendam kedelai terlebih dahulu, kemudian membilasnya
beberapa kali sampai anda yakin kotoran
dan batu kerikil sudah tidak ada lagi.
Setelah melalui proses pencucian,
maka kedelai harus direndam dalam air
bersih selama kurang lebih 3-4 jam. Perhatikan air yang digunakan untuk perendaman ini haruslah air
bersih agar cita rasa tahu nantinya
bisa terjaga.
Setelah direndam selama 3-4 jam,
maka kedelai bisa dibilas dengan air
bersih berkali-kali hingga benar-benar bersih. Jika proses pembilasan ini tidak sampai bersih maka bisa
berakibat tahu yang dihasilkan akan
sedikit terasa asam. Setelah anda cukup dengan proses pembilasan tersebut, tiriskan
kedelai untuk masuk dalam proses
berikutnya.
Proses selanjutnya adalah
penggilingan kedelai dengan mesin
penggiling hingga halus. Mesin penggiling sebenarnya bisa digantikan dengan blender atau food processor jika
anda tidak ingin membeli mesin
penggiling secara khusus. Pada waktu proses penggilingan ini kedelai dicampur dengan air secukupnya.
Sekedar untuk memberikan gambaran
mengenai proses penggilingan ini.
Biasanya para pembuat tahu akan membuat keran air tepat diatas tempat masuknya kedelai ke dalam mesin
penggilingan. Keran ini akan dibuka
secara perlahan-lahan dan air akan mengucur mengikuti kedelai yang digiling. Ada baiknya jika air yang
digunakan adalah air hangat, karena
hal ini bisa membantu mengurangi bau khas kedelai.
Kedelai yang sudah digiling halus
selanjutnya direbus hingga matang
selama kurang lebih 20-30 menit hingga air mendidih. Selama proses perebusan sesekali aduk adonan tahu
tersebut. Biasanya para pembuat tahu
yang membuat secaa masal akan menggunakan drum bekas oli yang berukuran 200 liter (sudah
dibersihkan terlebih dahulu) dan
menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.
Setelah melalui proses perebusan
tersebut, maka akan terbentuk seperti
bubur kedelai cair. Langkah berikutnya adalah mengambil sari tahu dari bubur kedelai tersebut.
Caranya adalah, bubur kedelai tersebut
dipindahkan ke wadah lain yang sudah dilapisi
dengan menggunakan kain saringan tahu. Selanjutnya, bungkus bubur tersebut dengan kain saringan tersebut, dan
diberi pemberat menggunakan batu atau
balok kayu.
Hal ini dilakukan untuk
mengeluarkan sari tahu dan yang tersisa
dalam kain saringan adalah ampas tahu, yang bisa dibuat menjadi tempe oncom atau tempe gembus.
Sari tahu yang didapatkan dari
proses penyaringan sebelumnya kemudian
diendapkan ke dalam wadah yang lain (bisa berupa bak semen bundar atau drum). Pada proses ini
akan ditambahkan manyon agar sari tahu
yang mengendap bisa menjadi keras dan menjadi tahu. Proses pengendapan ini berlangsung kurang
lebih selama 30 menit. Sebelum
diendapkan pastikan untuk mengaduk adonan tersebut hingga merata.
Perbandingan penggunaan manyon
adalah sebagai berikut : untuk 7 kg kedelai
biasanya digunakan 50 liter manyon, 3 ml cuka per liter sari tahu, dan 1 gram batu tahu per liter sari
tahu Para pembuat tahu juga bisa
menggunakan asam cuka dan batu tahu sebagai tambahan manyon.
Setelah didapatkan endapan sari
tahu, pisahkan air dari endapan tersebut. Sebagian air endapan bisa disimpan
untuk pengendapan pada keesokan
harinya. Air inilah yang disebut dengan manyon. Cara memisahkannya bisa menggunakan saringan
atau ayakan, dimana air yang meresap
ke dalam saringan dipisahkan ke tempat lain menggunakan gayung.
Endapan yang tersisa inilah yang
akan digunakan untuk proses pembuatan
tahu berikutnya, yaitu pencetakan tahu. Endapan ini bias dicetak menggunakan wadah kotak yang
sebelumnya dilapisi terlebih dahulu
dengan kain saringan. Tuangkan endapan tahu tersebut dan ratakan ketinggiannya.
Bungkus seluruh permukaan endapan
tahu dengan kain saringan tersebut,
kemudian diatasnya tambahkan pemberat untuk membantu memadatkan endapan tahu tersebut menjadi
tahu yang padat. Setelah itu diamkan
selama 15 menit.
Setelah tahu tercetak dengan baik dan padat,
buka kain saringan dan pindahkan ke
wadah lainnya, tujuannya adalah untuk meniriskan tahu tersebut dari kadar air yang keluar pada
proses pencetakan tahu sebelumnya.
Tunggu 5 menit kemudian, tahu siap untuk dipotong-potong sesuai keinginan anda.
Tahu yang dihasilkan adalah tahu putih. Jika
anda menginginkan tahu kuning, maka
cukup tambahkan satu proses lagi, yaitu perendaman tahu dalam air kunyit. Tahu
kuning ini biasanya memang terasa
lebih gurih pada saat di goreng, selain itu perendaman tahu dalam air kunyit juga bisa berfungsi untuk
mengawetkan tahu. Tahu kuning ini
lebih sehat dibandingkan tahu yang diawetkan dengan formalin atau pewarna buatan.
Proses pembuatan tahu ini umumnya hanya membutuhkan waktu selama 1 jam mulai dari proses penggilingan kedelai
hingga jadi dan siap untuk
dipotong-potong. Namun jika anda masih pemula, mungkin prosesnya bisa memakan waktu yang lebih
lama.
Cara penyimpanan tahu
Setelah selesai dengan proses
produksi tahu, maka ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan, yaitu
penyimpanan tahu yang benar. Cara menyimpan tahu yang benar bisa membuat tahu
bertahan lebih optimal. Ada kalanya jika kita memproduksi tahu untuk dijual,
maka ada kemungkinan tahu
tersebut tidak laku dijual dalam
sehari.
Sebenarnya ada cara yang cukup
sederhana untuk mempertahankan keawetan dan kesegaran tahu sehingga bisa
bertahan lebih lama, yaitu dengan
cara merendam tahu ke dalam air bersih. Dengan cara yang sederhana ini tahu bisa lebih awet dan
layak dikonsumsi sampai 3 hari.
Selain dengan cara sederhana
tersebut ada satu cara lagi yang sudah disebutkan pada proses sebelumnya, yaitu
dengan cara direndam ke dalam larutan
kunyit. Namun dengan cara perendaman dengan kunyit akan dihasilkan tahu kuning. Kunyit yang
dibutuhkan adalah sebanyak 1-2 jari
per liter air. Kunyit ini diparut lebih dahulu dan dicampur dengan air, kemudian disaring. Air hasil
saringan inilah yang nantinya
digunakan untuk merendam tahu.
Cara lainnya adalah dengan
menggoreng tahu tersebut, dengan cara ini tahu bisa bertahan lebih lama dibanding
dalam kondisi mentah. Selain dengan
menggoreng tahu tersebut, tahu bisa juga lebih awet jika disimpan di dalam lemari es, namun
sebelumnya direbus dahulu dengan air mendidih dan didiamkan selama 10
menit. Setelah tahu dingin, dibungkus
dengan plastik secara rapat dan disimpan di dalam lemari es. Dengan cara ini tahu bisa
bertahan selama 7 hari dan masih
layak untuk dikonsumsi.